Linguistika LGBT

Bagian dari seri tentang
LGBT
lesbian ∙ gay ∙ biseksual ∙ transgender
Orientasi seksual Homoseksualitas Gay Lesbian Biseksualitas Panseksualitas Poliseksualitas Aseksualitas Aseksualitas abu-abu Queer Identitas seksual Demografi New York Indonesia Biologi Lingkungan
Sejarah Garis waktu Gerakan sosial Interseks dan LGBT Kerusuhan Stonewall Komunitas LGBT Afrika-Amerika
Budaya Acara terbesar Desa gay Homososialisasi Hubungan sesama jenis Kebanggaan Pawai kebanggaan Kesenian queer Komunitas LGBT Literatur Media Film New Queer Cinema Melela Slang Simbol Takatāpui
Hak Pengangkatan anak Dinas militer Hak interseks Hak transgender Hukum di seluruh dunia Pengasuhan anak Pernikahan dan perkawinan Persatuan Prinsip-Prinsip Yogyakarta
Kesehatan Bunuh diri pemuda Organisasi medis Perawatan kesehatan transgender Rainbow Project The Trevor Project
Sikap masyarakat Agama dan homoseksualitas Agama dan transgender Heteronormativitas Keanekaragaman seksual Stereotip LGBT Penggambaran media Pernikahan orientasi campuran
Isu dan permasalahan Asefobia Bifobia Closeted Outing Diskriminasi interseks Diskriminasi nonbiner Heteroseksisme Homofobia KDRT Kekerasan Lesbofobia Migrasi Penjajaan seksual Perundungan Retorika Seksualisme Stigma AIDS Transfobia
Bidang akademik Feminisme lesbian Linguistik LGBT Penelitian LGBT/Queer Teori Queer Transfeminisme
Portal LGBT
l b s

Linguistika LGBT merujuk kepada bahasa dan subbidang linguistika seputar orang yang mengidentifikasi diri sebagai gay, lesbian, biseksual, transgender, dan queer (LGBTQ). Istilah yang terkait atau bersinonim adalah linguistika lavender, dikemukakan oleh William Leap pada 1990-an, yang "mencakup bentangan luas mengenai bahasa praktis sehari-hari" pada komunitas LGBTQ,^[1] dan linguistika queer, yang lebih khusus merujuk kepada linguistika yang lebih mengutamakan heteronormativitas.^[2] Istilah sebelumnya berasal dari keterkaitan yang cukup lama antara warna lavender dengan komunitas LGBTQ.^[1] "Bahasa", dalam maksud di sini, lebih merujuk ke aspek praktik lisan atau tulisan, termasuk pola bicara dan pengucapan, penggunaan kosakota tertentu, dan dalam beberapa hal, sebuah leksikon pengganti yang rumit seperti Polari.

1. ^ ^{a b} Swann, Joan, Ana Deumert, Theresa Lillis and Rajend Mesthrie. A Dictionary of Sociolinguistics. Edinburgh: Edinburgh University Press, 2004
2. ^ Milani, Tomasso M. "Language and Sexuality". The Oxford Handbook of Language and Society. Oxford University Press, 2017-01-05. Oxford Handbooks Online. 2016-12-05. Date Accessed 29 Apr. 2018. p. 409-410.<http://www.oxfordhandbooks.com/view/10.1093/oxfordhb/9780190212896.001.0001/oxfordhb-9780190212896-e-17>.